BEDA PENDAPAT, TOLERANSI HUMANISME

Dari tahun 2017 aku mengikuti youtube salah satu conten creator indonesia yang tinggal di Jerman, dia adalah salah seorang influencer yang menurutku gak lebay dan cara bicaranya bisa tertata rapiiih banget meskipun bahasanya campur" indo-english, apalagi soal konten nya yang ber title BEROPINI , alasan yang dia kasih selalu bisa diterima sama akalku dan aku nangkep banget sama arah penggiringan opininya dia, kesannya ga maksa opini nya bakal diterima tapi kita harus dengerin karena se sederhana apapun konteks nya bakal jadi pembicaraan yang mengesankan menurut aku pribadi. Gatau kenapa tuh, mungkin akunya emang berasal dari kalangan awam atau gimana
Kalo kaliam juga suka ngikutin youtube nya kalian juga pasti tahu dia siapa, dia juga sering berbagi kesehariannya di Jerman dan di negara" lain, dimana kalo kita nonton itu kita berasa diajak study tour sama kak Gita Savitri Devi ketika dia mengunjungi suatu tempat. Yang pasti dia ga hanya pamer kalo dia jalan" tapi mengedukasi juga mengenai tempat yang ia kunjungi, gimana dia bisa sampe kesana, mau ngapain aja, sejarah tempat nya gimana dll. Intinya aku ngerasa channel youtube nya sangat bermanfaat, ini aku beropini kayak gini entah subjektif aku emang nge fans sama dia atau emang objektif bahwa kontennya bener" se berpengaruh itu sama cara pola pikirku saat ini.

Nahh, baru 3-4 hari kemarin aku ngikutin banget tuh yang dia bicara soal RUU PKS di postingan terbaru ig nya, bahkan sampe dibuat opini juga di story nya.
Terus di postingan terbarunya ada tuh komentar seseorang yang menurutku SARKAS banget dengan nge judge dengan KERAD , awalnya aku ngira itu pasti "netizen" pada umumnya yang suka beropini seenak dengkul dengan jari sadisnya. TAPII aku kaget banget! Ketika aku buka profil ig akun itu ternyata dia adalah seorang INFLUENCER MUSLIMAH yang dia sudah punya ratusan ribu pengikut juga sama kaya kak Gita, yahh mesipun dia di angka 200k+ dan kak Gita 900k+. Tapi beneran deh, yang aku ambil dari sini itu dia seseorang yang sangat berpengaruh dan dia berkomentar kaya gitu rasanya aku malu sendiri, kenapa dia jadi muslim yang intolerance padahal komentar dia seperti itu berarti mewakili ratusan ribu orang yang *sepaham* sama dia.
Dari postingan nya dia itu, aku juga jadi tau kalau dia sedang bertolak belakang sama opini kak Gita saat ini dengan #TOLAKRUUPKS, sementara kak Gita lagi menanyakan ke followers dan netizen instagram dengan PERTANYAAN "Kenapa sih kita Tolak RUU PKS? dan bagian mananya sih yang kalian ga setuju?"
Sik sik.. Itu masih berupa pertanyaan loh yaa, kak Gita belum mengklaim bahwa dia setuju atau menolak RUU PKS dan sudah ada sesama muslim yang berkomentar negatif, lantas gimana kalau kak Gita sudah menyatakan dirinya PRO RUU PKS, meskipun pada akhirnya aku tahu kalo kak Gira aktivis PRO RUU PKS

Nahh, mungkin beberapa kalian belum tahu nih, apa sih RUU PKS itu dan kenapa sampe booming banget?
RUU PKS ini merupakan kepanjangan dari 'Rancangan Undang Undang Penghapusan Kekerasan Seksual' dan karena agenda akan adanya pengesahan ini wajar apabila ada masyarakat yang Pro dan Kontra tentang konteks yang termuat dalam Undang undang ini, sebenernya hukum serupa sudah ada mengenai kejahatan seksualitas yakni dalam KUHP, namun undang-undang ini ada karena dorongan semakin maraknya kekerasan seksual pada wanita yang dianggap sebagai manusia lemah untuk melindungi mereka dari hal" yang melecehkan kehormatannya sebagai seorang wanita, baik dalam ucapan, perbuatan atau tindakan lainnya dengan unsur pemaksaan seperti pemerkosaan.
Nahh! Disini ini nih yang menimbulkan perspektif baru mengenai pemaksaan yang dimaksud dalam undang" ini, sebagai kontra mereka berpendapat bahwa dengan "tidak adanya paksaan" berarti tindakan seksual seperti prostitusi, LGBT, homo seksual, dsj di LEGAL kan dalam undang" ini, malahan mereka juga beranggapan bahwa undang" ini juga mencampuri urusan 'keluarga' dimana jika ada suami yang ingin berhubungan 'intim' dengan istrinya namun jika istrinya sedang tidak mood misalnya, berarti terindikasi sebagai pemaksaan dan masuk dalam hukum UU PKS

Sebelum nya aku pengen mengklaim bahwa disini aku juga ORANG AWAM yang sebelumnya agak ga peduli sama pro kontra RUU ini, namun setelah melihat postingan salah satu idola aku yaitu kak Gita, aku jadi ikutan concern sama masalah ini dan mengulik lagi tentang penolakan RUU ini, sebelum aku tahu di ig kak Gita aku udah tau duluan dan hampir termakan isu dan petisi tentang #TolakRUUPKS yang marak banget disebar di jarkom grup wa aku

Setelah baca dari sisi Pro , aku jadi punya pandangan lain lagi nihh gengs..
Dari sisi Pro aku melihat yahh lebih moderate aja gitu, maaf yaa bukan berarti aku mengklaim bahwa yang nolak itu orang nya ga berlandasan dan ga adil ohh enggaaa, aku tetep menghargai kok apa pendapat mereka dan aku terima" aja karena mereka juga punya banyak alasan yang juga berlandaskan agama
Tapii.. Kita ngomongin Konteks nih, Maaf juga ya kalo salah masih belajar juga beropini ehe
Jadii dari sisi Pro aku lebih melihat bahwa RUU PKS ini melindungi orang" yang memang butuh pertolongan, dimana dia sebagai korban, bahkan undang" ini harus mampu menembus semua pintu apabila ada sinyal dari korban atau masyarakat sekitar yang merasa ada tindakan kekerasan seksual yang memang butuh perlindungan, nah dilihat lagi bahwa GA SEMUA yang tidak tertulis dalam Undang-Undang ini berarti Me Legalkan tindakan lainnya. Inget nih concern nya cuma di Kekerasan Seksual bukan pada pengklaim an bahwa homo, LGBT dll nya itu diperbolehkan. Wong di dalam undang" nya aja loh ga disebutin gengs,,
Entah lah yaa, menurutku itu masuk akal aja gitu, hukumnya ya tentang satu konteks aja, kenapa harus disangkut pautkan dengan orientasi seksual seseroang bahkan menganggap keluarganya sendiri sebagai ancaman bila RUU ini diterapkan.

Itu sih pendapat aku saat ini tentang RUU PKS, dan dari sini juga aku belajar bahwa sangatt penting melihat segala permasalahan itu dari berbagai perspektif, jadilah netizen yang observasi dulu sebelum berkomentar, agar terkesan lebih pintar meskipun dengan search dikit2 data yang dapat menguatkan argumen kita. Dan jadilah manusia yang lebih toleran, btw Sesama Muslim gengss.. Masa iya sih bisa menuduh saudaranya seperti itu, belum tentu bener lagi, kalau ujung"nya fitnah sama aja dengan membunuh saudaranya sendiri, bahkan kalau sama non muslim pun kita diajarkan untuk toleran, jangan paksakan argumen kalau memang beda dengan yang lain, BEDA, YAUDAH! jangan dipaksa buat sama, karena sejatinya manusia itu independent untuk mengeluarkan pendapat mereka, ini termasuk Hak yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa yaitu HAK ASASI MANUSIA.

Akhir kata nih aku ada quotes menarikk banget
" Jika kalian bukan saudara seagama, makan kalian adalah saudara sesama manusia" - Sayyidina Ali bin Abi thalib

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sabar

AJARKAN LAGI AKU "ALHAMDULILLAH"